tag:blogger.com,1999:blog-5964137449499603293.post5337620041491810688..comments2023-07-18T06:31:56.660-07:00Comments on SoUL: Signifikansi, Representasi, dan Ideologi: bagaimana memandang kritik Althusser dan Perdebatan dalam Post-StrukturalisLailiyanrhttp://www.blogger.com/profile/14208431114488608848noreply@blogger.comBlogger6125tag:blogger.com,1999:blog-5964137449499603293.post-63688854173361667272017-03-06T14:43:35.065-08:002017-03-06T14:43:35.065-08:00Sebagai tambahan mba Lailiya, pertama adalah Althu...Sebagai tambahan mba Lailiya, pertama adalah Althusser ini punya konsep yang cukup terkenal yaitu ideological state apparatus (ISU) dan repressive state apparatus (RSU). ISU itu lebih kepada ideologi yang dijaga dan terus dibentuk oleh media, agama, budaya dan lain sebagainya. Kalau RSU itu dibentuk oleh aparat negara seperti polisi, jaksa, hakim dll. <br />Trus sedikit masukan juga, ada baiknya jika dalam penulisan kita menuliskan nama lengkap dari pakar yang dimaksud diawal paragraf, baru setelah itu kita lanjutkan dengan nama belakangnya. Misalnya diatas mba Lail langsung nulis Hall dari awal, ditakutkan kalau orang awam yang belum paham, mereka akan bertanya2 Hall yang mana? Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/07573213711175440230noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5964137449499603293.post-82192753934393258072017-03-06T09:13:07.260-08:002017-03-06T09:13:07.260-08:00Review di atas menurut Saya agak mengambang. Saya ...Review di atas menurut Saya agak mengambang. Saya agak kesulitan memahami pemikiran dari Louis Althusser, yang diambil dari esainya Stuart Hall. Ada beberapa kemungkinan hal ini bisa terjadi. Apakah karena pemikiran Althusser yang cukup kompleks?, atau apakah karena esainya Hall yang tidak runtut?, atau apakah karena penulis (Mbak Lailiya) yang belum menyederhanakan esai tersebut?, sehingga belum mudah dimengerti oleh pembaca. Akan tetapi secara garis besar, dapat dikatakan dan juga dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya ideologi dominan yang terus berkembang di masyarakat, dan penyebaran dari ideologi tersebut melalui berbagai cara. <br />#041, #SIK041Yuliyanto Budi Setiawanhttps://www.blogger.com/profile/00576222293051645568noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5964137449499603293.post-16721665046168899692017-03-06T06:33:52.533-08:002017-03-06T06:33:52.533-08:00Aku juga cukup kesulitan memahami review Mbak Lail...Aku juga cukup kesulitan memahami review Mbak Lail, tapi aku mencoba menangkap intisari dari reviewnya. Jadi intinya Althusser ini mengkritik ideologi, negara, konsep difference dan unity, kesadaran palsu, dan teori. Ideologi berkaitan degan negara, yang kemudian melahirkan teorisasi mengenai difference dan kaitannya dengan artikulasi, kesadaran palsu, dan pengertian dari teori itu sendiri. <br /><br />Ideologi yang dominan, dalam hal ini merupakan iedologi dari kelompok yang kepentingan kemudian diinternalisasikan dalam berbagai bentuk institusi. Maka dari itu, selama ideologi merupakan ideologi dominan, terlepas dari salah atau benar, ideologi itu akan tetap ada tanpa kita sadari.<br /><br />Kalau dikaitkan dengan media, media merupakan salah satu institusi yang dapat terus melanggengkan ideologi kelompok dominan.<br />Mohon dikoreksi kalau salah ya, Mbak Laill.Rishafarhttps://www.blogger.com/profile/17843643862790903110noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5964137449499603293.post-77396790054411921802017-03-06T02:03:52.866-08:002017-03-06T02:03:52.866-08:00Aku tengah membayangkanmu menelusuri dua pemikiran...Aku tengah membayangkanmu menelusuri dua pemikiran teoris di atas lail, kayaknya banyak dipenuhi dengan istilah-istilah ya, beberapa di antaranya aku juga belum faham, seperti difference, deferral, minostis. Mungkin untuk dapat memahami secara utuh, ada baiknya juga ya kita selami dulu pemikiran althusser itu sendiri. Hingga kita bisa faham titik berdiri hall saat membicarakan pandangan althusser. <br /><br />Aku membaca tulisan di link ini : https://rommelpasopati.wordpress.com/2013/07/18/louis-althusser-antara-ideologi-dan-kesadaran/ , dan cukup membantu untuk memahami hal di atas. <br /><br />Terima kasih ya lail sudah berbagi :)Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/15885494836392858641noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5964137449499603293.post-28293450521794336832017-03-05T22:41:34.519-08:002017-03-05T22:41:34.519-08:00hmm..aku juga kesulitan untuk menangkap benang mer...hmm..aku juga kesulitan untuk menangkap benang merah dari review ini mba..<br /><br />tapi semoga apa yang aku temukan ini bisa menjadi pencerahan untuk kita ya..<br /><br />http://www.willtemple.com/teaching/culture_seminar_07/2007/09/hall_the_problem_of_ideology_m.html<br />Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/01697586025843498065noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5964137449499603293.post-77369129079440137682017-03-05T22:18:13.511-08:002017-03-05T22:18:13.511-08:00Aku cukup kesulitan untuk memahami ini, mungkin pe...Aku cukup kesulitan untuk memahami ini, mungkin pemikiran Althusser yang sangat kompleks atau penjabaran Hall yang kurang mendetil sehingga kesannya banyak yang mengawang, seperti kritik Althusser terhadap konsep-konsep terdahulu apakah sifatnya menambahkan atau justru oposisi. Tetapi, cukup dipahami ya bahwa ideologi dominan tercipta atas pemikiran kelompok tertentu berdasarkan kepentingan mereka dan digunakan sebagai common sense masyarakat dominan, dan penyebarannya melibatkan banyak institusi. Thank you mba Lail sharingnya! :)Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/14492522860348908770noreply@blogger.com